Feeds:
Posts
Comments

Alami, revitalisasi dan bergizi, Wincarnis telah dipercaya selama beberapa generasi, secara alami merevitalisasi tubuh dan merangsang pikiran, memberikan kekuatan dan vitalitas. Dikonsumsi sejak 1887.

Wincarnis secara universal dikenal minuman wine(anggur) kesehatan paling terpercaya dan terlama di dunia. Hal ini dibuat dari bahan alami yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan meningkatkan kesehatan dan bahan rempah-rempah. Manfaat Wincarnis secara langsung. Efek jangka panjang minum wincarnis menyehatkan tubuh secara keseluruhan.

Manfaat Wincarnis termasuk:
– Alat Pencernaan;
– Menyegarkan Tubuh;
– Memperkuat Sistem Kekebalan;
– Mengembalikan Kesehatan setelah sakit;
– Meningkatkan Sirkulasi Darah;
– Mengatasi insomnia;
– Mengatasi Kelelahan;
– Awet muda .

Anggur yang sekarang disebut Wincarnis juga disebut Ekstrak Liebig Daging dan anggur Malt. Wincarnis (win = anggur, carnis daging =) diproduksi oleh Coleman & Co Ltd, pada tahun 1887 di Inggris. Setelah 120 tahun sejarah, rumus Wincarnis receipe hari ini tidak mengandung ekstrak daging sekarang. Sebaliknya, Wincarnis hanya terdiri dari tumbuh-tumbuhan alami, rempah-rempah dan anggur dalam produksi. Ini adalah minuman kesehatan yang populer , dikonsumsi secara luas di Asia Tenggara selama lebih dari lima puluh tahun. Wincarnis telah lama menjadi populer, terpercaya anggur meningkatkan kesehatan dengan mengkonsumsi secara teratur. Wincarnis diakuisisi oleh perusahaan Skotlandia, Ian Macleod Distillers pada tahun 1998.

Wincarnis Tonic Wine is a carefully formulated blend of enriched wine and malt extract with a unique infusion of selected therapeutic herbs and spices including gentian root, mugwort, angelica root, balm mint, fennel seed, coriander seed, peppermint leaves, ardamom seeds and cassia bark.
Wincarnis Ginger Wine is a new variant to the Wincarnis original Tonic Wine.  It contains the same unique blend of herbs and spices used to make the original Wincarnis Tonic Wine.  Wincarnis Ginger Wine is delicious served on its own, with ice, as a base in other mixed drinks, and as a cooking ingredient

Wine merupakan minuman bergizi dan banyak manfaatnya bagi kesehatan. Minuman ini dapat menurunkan kolesterol darah, mengurangi berat badan, dan mampu menangkal kanker, dan membuat jantung sehat.

Bagi masyarakat Indonesia, wine identik sebagai minuman kelas atas. Padahal, wine merupakan minuman yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Wine termasuk minuman beralkohol yang dihasilkan dari fermentasi buah-buahan. Buah yang paling umum digunakan sebagai bahan baku wine adalah buah anggur. Buah-buahan lainnya, seperti plum, elderberry, maupun blackcurrant juga dapat digunakan.

Buah anggur secara alami dapat menghasilkan wine dengan kualitas terbaik, walaupun tanpa penambahan gula, asam, enzim, maupun zat gizi lainnya. Jenis anggur yang biasa digunakan sebagai bahan baku wine anggur Eropa, Vitis vinifera. Selain itu, wine juga dapat dibuat dari spesies Vitis labrusco, Vitis aestivalis, Vitis rotundifolia, dan Vitis riparia yang tumbuh subur di Amerika Utara.

Wine yang terbuat dari buah-buahan selain buah anggur dikenal sebagai fruit wine atau country wine. Wine juga dapat terbuat dari pati seperti barley wine, rice wine, dan sake (minuman khas Jepang). Ada juga wine yang terbuat dari hasil distilasi yang disebut sebagai brandy.

Wine merupakan minuman bergizi dan banyak manfaatnya bagi kesehatan. Minuman ini dapat menurunkan kolesterol darah, mengurangi berat badan, mampu menangkal kanker, dan membuat jantung sehat.

Bagi masyarakat Indonesia, wine identik sebagai minuman kelas atas. Padahal, wine merupakan minuman yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Wine termasuk minuman beralkohol yang dihasilkan dari fermentasi buah-buahan. Buah yang paling umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan wine adalah buah anggur. Buah-buahan lainnya, seperti plum, elderberry, maupun blackcurrant juga dapat digunakan.

Buah anggur secara alami dapat menghasilkan wine dengan kualitas terbaik, walaupun tanpa penambahan gula, asam, enzim, maupun zat gizi lainnya. Jenis anggur yang biasa digunakan sebagai bahan baku wine adalah anggur Eropa, Vitis vinifera. Selain itu, wine juga dapat dibuat dari spesies Vitis labrusca, Vitis aestivalis, Vitis muscadinia, Vitis rupestris, Vitis rotundifolia, dan Vitis riparia yang tumbuh subur di Amerika Utara.

Wine yang terbuat dari buah-buahan selain buah anggur dikenal sebagai fruit wine atau country wine. Wine juga dapat terbuat dari pati seperti barley wine, rice wine, dan sake (minuman khas Jepang). Ada juga wine yang terbuat dari hasil distilasi yang disebut sebagai brandy.

Jenis Wine Kata wine berasal dari bahasa Inggris tua, yaitu win, yang berarti “menang”. Pada zaman dahulu, minuman ini digunakan sebagai minuman kehormatan bagi para raja. Hingga kini wine memang sering digunakan untuk merayakan suatu momentum atau keberhasilan, ataupun tahun baru.

Asal usul wine diperkirakan berasal dari Eropa dan populer di seluruh dunia akibat penjelajahan. Minuman ini juga sering disebut sebagai minuman Misionaris karena wine juga digunakan dalam perayaan ekaristi pemeluk agama Katolik.
Penghasil wine terbesar di dunia adalah Perancis, disusul Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat. Cina juga merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil wine dunia.

Ada banyak jenis wine. Namun, yang paling populer adalah wine merah (red wine) dan wine putih (white wine). Wine merah terbuat dari anggur merah yang difermentasi bersama kulitnya. Wine merah biasanya disajikan bersama daging merah ataupun spageti. Sementara itu, wine putih dapat dibuat dari anggur warna apa pun karena kulit anggurnya dipisahkan selama proses fermentasi.

Wine putih biasanya lebih manis rasanya dan disajikan bersama daging putih, seafood, dan daging unggas. Rose wine juga termasuk salah satu jenis wine yang terkenal. Warnanya merah muda seperti bunga mawar.

Sparkling wine, seperti sampanye, merupakan jenis wine yang mengandung karbon dioksida. Untuk menghasilkan wine bersoda seperti ini, buah anggur harus difermentasi sebanyak dua kali. Minuman ini paling sering disajikan pada saat jamuan makan malam formal ataupun pesta pernikahan. Sparkling wine dapat berupa red wine, white wine, ataupun rose wine.

Beberapa wine tradisional di Eropa termasuk sparkling wine seperti sekt atau schaumwein (Jerman), cava (Spanyol), spumante atau prosecco (Italia). Selain itu, juga dikenal wine yang difortifikasi dengan gula agar lebih manis, salah satunya brandy.

Selain itu, masih ada table wine yang tergolong wine ringan. Di Eropa, batas alkohol table wine 8,5-14 persen. Dessert wine merupakan salah satu wine yang juga cukup populer di Asia karena rasanya manis. Wine yang tergolong dessert wine adalah port wine, sweet sherry, tokaji (tokay), sauternes, dan muscatel. Aperitif wine juga cukup diminati dan biasanya dikonsumsi sebelum makan daging untuk memperkuat flavor.

Komposisi Gizi Pada label botol wine biasanya dicantumkan nama daerah asal pembuatan dan tahun pembuatan. Daerah asal pembuatan menentukan jenis buah anggur yang digunakan. Semakin tua umur suatu wine, kualitas wine yang dihasilkan juga semakin baik. Hal itu disebabkan semakin lama penyimpanan, anggur akan terus mengalami proses fermentasi. Kandungan alkohol pada wine berkisar 14-20 persen.

Dilihat dari komposisi gizinya, wine termasuk minuman yang mempunyai kandungan gizi yang cukup baik.

Kandungan energi pada wine sangat bervariasi, tergantung jenisnya, yaitu antara 50-160 kkal/100 g. Energi pada wine umumnya berasal dari karbohidrat, terutama gula. Wine tidak mengandung lemak sama sekali, sehingga jangan khawatir menjadi gemuk akibat konsumsi wine dalam jumlah wajar setiap hari.

Kandungan mineral yang cukup berarti pada wine adalah: kalium (antara 80 – 112 mg/100 g), kalsium, fosfor, magnesium, besi, seng, tembaga, mangan, dan selenium. Kandungan natrium pada wine umumnya rendah, kecuali pada cooking wine.
Cooking wine sebaiknya tidak digunakan untuk masakan bagi penderita hipertensi karena kandungan natriumnya yang cukup tinggi, yaitu 626 mg per 100 g. Kadar vitamin pada wine umumnya terdapat dalam jumlah yang sangat rendah, bahkan tidak mengandung vitamin C sama sekali.

Lindungi Jantung, Cegah Kanker Wine merah merupakan jenis yang paling digemari. Selain warna yang menarik, wine merah mempunyai manfaat yang sangat luar biasa. Banyak mitos yang menyatakan bahwa minum wine dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Kenyataan tersebut menyebabkan wine diberi julukan sebagai French Paradox.

Di Prancis, jumlah penderita jantung koroner jauh lebih kecil daripada penduduk Amerika Serikat, bahkan paling kecil dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Padahal, masyarakat Prancis lebih banyak mengonsumsi lemak dan merokok, serta relatif kurang bergerak. Para peneliti mengaitkan fenomena tersebut dengan kebiasaan orang Prancis yang menyukai red wine dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah penelitian di Eropa menunjukkan bahwa wine merah mengandung senyawa fenol yang lebih tinggi dari wine putih. Fenol atau flavonoid merupakan antioksidan yang sangat kuat, sehingga mempunyai efek kardioprotektif (melindungi jantung dari serangan radikal bebas).

Flavonoid dapat mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) 20 kali lebih kuat daripada vitamin E. Flavonoid terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan pembuluh darah, dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pada saat fermentasi wine merah, senyawa flavonoid yang kompleks terurai menjadi lebih sederhana, sehingga lebih mudah diserap tubuh ketimbang yang terdapat pada buah segar. Adanya alkohol (10 persen) dalam wine membuat kandungan flavonoid stabil.

Menurut penelitian Agricultural Research Service, US Department of Agriculture, persenyawaan kedua yang terkandung dalam wine cukup menjanjikan untuk mencegah kanker. Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Rimando dari Natural Products Utilization Research Unit, Oxford, Mississippi, menunjukkan bahwa pada wine ditemukan senyawa pterostilbene (terro-STILL-bien).

Senyawa tersebut memiliki kemampuan mencegah kanker sama kuatnya dengan resveratrol, senyawa antioksidan pada buah anggur yang telah lebih dahulu ditemukan. Pterostilbene juga menunjukkan daya hambat yang kuat melawan kanker payudara dalam sel.

Resveratrol pada wine merupakan salah satu komponen yang sangat bermanfaat. Berdasarkan beberapa penelitian yang dipublikasi, resveratrol sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gary Meszaros dan Joshua Bomser dari The Northeastern Ohio Universities College of Medicine, menunjukkan bahwa resveratrol dapat menghambat angiotensin II, yaitu suatu hormon yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan serangan jantung.

Resveratrol juga merupakan agen antikanker yang baik untuk mencegah kanker prostat, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker payudara. Sebuah publikasi pada The Journal of Applied Toxicology, Juli 2003, menunjukkan resveratrol dapat mereduksi komponen benzopyrene yang merupakan radikal bebas penyebab kanker. Sebuah publikasi pada Life Science, Agustus 2003, menunjukkan resveratrol dapat menghambat proliferasi dan metastasis sel tumor. FASEB Journal dari AS juga menunjukkan resveratrol sangat bermanfaat dapat menghambat pertumbuhan sel mati penyebab kanker. Kandungan resveratrol pada wine merah mencapai 1,5 sampai 3 miligram per liter.

Sebuah publikasi pada the Journal of Biological Chemistry, November 2005, menunjukkan bahwa wine merah dapat mereduksi penyakit alzheimer. Hal itu disebabkan kandungan resveratrol pada wine merah yang dapat mereduksi tingkat amyloid-beta peptides (Abeta). Sebuah publikasi pada The Journal of Agricultural and Food Chemistry 2006 menunjukkan bahwa wine merah dapat meningkatkan aliran darah ke otak hingga 30 persen.

Selain resveratrol, peneliti Perancis juga berhasil menemukan komponen acutimissin A pada wine merah yang merupakan antikanker. Acutimissin A tergolong dalam kelas polyphenol ellagitannin.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa acutimissin A dapat menghambat enzim yang mempunyai aktivitas seperti sel kanker. Acutimiisin A memiliki potensi 250 kali lebih baik dalam menghambat sel kanker dibandingkan obat antikanker VP-16. Selain itu, wine merah juga mengandung hormon melatonin. Hormon ini dapat membantu menenangkan pikiran, sehingga seseorang dapat tidur lebih lelap.

Turunkan Kolesterol dan Berat Badan Dibandingkan dengan wine merah, wine putih kurang begitu populer. Komposisi kimia wine putih yang bermanfaat bagi tubuh memang tidak sehebat wine merah. Pada wine putih tidak terdapat resveratrol dan quersetin yang menjadi ciri khas dari buah anggur.

Proses pembuatan wine putih tidak dilakukan bersama kulit buah anggur, padahal polifenol terbanyak justru ada pada kulit anggur. Kandungan asam amino histamin dan tanin pada wine putih juga lebih rendah daripada wine merah.

Meskipun demikian, wine putih bukanlah minuman alkohol tanpa khasiat.
Beberapa penelitian justru menunjukkan wine putih jauh lebih baik bagi kesehatan daripada wine merah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. J. Keul dan Dr. D. König dari University of Freiburg menunjukkan bahwa konsumsi wine putih secara signifikan dapat mereduksi kolesterol LDL, fibrinogen, dan gula darah.

Berat badan dapat berkurang hingga 1,7 kg jika mengonsumsi wine putih selama 4 minggu. Menurut Dr. Jung et al dari The University of Mainz, wine putih lebih efektif menurunkan tekanan darah dibandingkan dengan wine merah. Berdasarkan penelitian di University of Buffalo, wine putih sangat bermanfaat untuk mencegah kanker paru-paru, lebih efektif daripada wine merah.

Meskipun kandungan antioksidan pada wine putih lebih sedikit daripada wine merah, efektivitas antioksidan pada wine putih juga terbukti lebih baik daripada wine merah. Sebuah penelitian The Jordan Heart Research Foundation menunjukkan wine merah hanya dapat mereduksi radikal bebas dalam tubuh hingga 15 persen, sedangkan wine putih hingga 34 persen.

Menurut Dr. Troup dari Monash University, Australia, molekul antioksidan pada wine putih lebih kecil daripada wine merah, sehingga lebih mudah diserap tubuh. Hal itulah yang menyebabkan walaupun kandungan antioksidan pada wine putih lebih sedikit, efektivitasnya lebih baik daripada wine merah.

Meskipun wine mempunyai manfaat yang luar biasa, konsumsinya sebaiknya tidak berlebihan. Selain menyebabkan ketergantungan, kadar alkohol pada wine juga dapat menyebabkan gangguan hati dan tekanan darah tinggi. Konsumsi wine berlebihan juga dapat menyebabkan migrain.

Kompas.com


Wincarnis Tonic Wine was first produced in 1887

Ian Macleod Distillers acquired Wincarnis Tonic Wine when it bought the
business of Hedges & Butler in 1998

Wincarnis is a tonic wine that has been sipped for over 120 years for its health benefits much before it was discovered that tannins in red wine are anti-ageing and have anti-oxidants.

Wincarnis Tonic Wine is a carefully formulated blend of enriched wine and
malt extract with a unique infusion of selected therapeutic herbs and spices
including gentian root, mugwort, angelica root, balm mint, fennel seed,
coriander seed, peppermint leaves, cardamom seeds and cassia bark

The brand is usually taken straight, although it has been known to be mixed
with gin and known as “Gin and Win”!

Wincarnis Tonic Wine is enjoyed in the United Kingdom, and its export
business continues to expand, with the brand being consumed in both duty
free and domestic markets throughout the world including Singapore,
Malaysia, USA, West Indies ,indonesia and the UAE amongst many others

wincarnis

Wincarnis (which is derived from Wine Carnis Latin for ‘of meat’) is a brand name of a British tonic wine, popular in Jamaica and some other former British colonies. It is a fortified wine (14%) now made to a secret recipe of grape juice, malt extracts, herbs and spices, but it no longer contains meat. It tastes a bit like sweet sherry.
Wincarnis was produced before 1881 by Coleman and Co Ltd in Norwich, England. It was originally called Liebig’s Extract of Meat and Malt Wine. It was advertised as made with Port Wine, Liebig’s Extract of Meat and extract of Malt, and called “the finest tonic and restorative in the world”.

The brand was eventually owned by Hedges & Butler (part of Bass), which was acquired in 1998 by Ian Macleod Distillers Ltd of Broxburn, Scotland. Wincarnis is currently made by Broadland Wineries in Norfolk, and sold by Macleod.

“Wincarnis Tonic Wine is a carefully formulated blend of enriched wine and malt extract with a unique infusion of selected therapeutic herbs and spices including gentian root, mugwort, angelica root, balm mint, fennel seed, coriander seed, peppermint leaves, cardamom seeds and cassia bark ….is a natural tonic incorporating herbs traditionally recognised for their ability to combat common ailments and alleviate their symptoms. It is rich in vitamins, especially energy-giving Vitamin B complex, and can have beneficial effects on the circulation system and blood pressure.

Wine

Wine atau anggur fermentasi ini dapat menjadi teman untuk menjaga kesehatan dan kecantikan Anda. Kuncinya adalah mengkonsumsinya sesuai kemampuan dan tidak melebihi batas minum seseorang. Manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan telah dimanfaatkan banyak orang di berbagai belahan dunia.
wine
Asal Usul Wine

Wine sudah biasa digunakan di Prancis sebagai minuman untuk menjaga kecantikan seorang wanita maupun untuk kesehatan. Awalnya minuman ini biasa diminum oleh kalangan istana di Prancis sejak abad ke-18.

Buah yang umum dijadikan wine adalah buah anggur. Tetapi, bisa juga digunakan buah lainnya sepertiplum atau blackcurrent. Proses fermentasi yang dialami membuat minuman ini mengandung alkohol dan biasa digunakan dalam pesta.
Proses Pembuatan Wine

Proses pembuatan wine dimulai dengan diperasnya buah menjadi sari buah. Hasil perasan ini kemudian disimpan dalam tong kayu atau logam bersama dengan ragi selama beberapa minggu. Mikroorganisme yang ada dalam sari buah tersebut mengkonsumsi gula yang ada dalam perasan buah dan menghasilkan alkohol dan karbondioksida. Karena hanya diletakkan dalam tong, gas karbondioksida akhirnya terlepas ke udara. Hasil fermentasi ini yang akhirnya menjadi wine.

Wine yang telah jadi dapat diolah lebih lanjut menjadi sparkling wine, yaitu wine yang mengandung soda sehingga tampak butiran-butiran kecil berkilau dalam minuman ini. Sparkling wine dapat berbentuk red wine, white wine maupun rose wine. Sparkling wine mengalami 2 kali fermentasi.

Anggur yang sudah menjadi wine ditambahkan liqueur atau sejenis arak kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol yang ditutup dengan sumbat. Botol disimpan di dalam ruang bawah tanah dengan suhu sekitar 10 derajat Celcius dan ditumpuk secara horizontal selama beberapa bulan. Wine mulai mengalami fermentasi. Mikroorganisme menghasilkan lebih banyak karbondioksida. Hanya saja, kali ini karbondioksida tidak terlepas ke udara karena tertutup sumbat botol. sehingga terciptanya sparkling wine yang memiliki banyak soda.

CEGAH KANKER PROSTAT

Penelitian mengungkapkan alasan kenapa para pria di Eropa Barat lebih jarang terkena kanker prostat ketimbang pria Amerika. Alasan pertama, karena mereka senang makan bawang putih dan bawang merah hingga 10 gram perhari. Alasan kedua adalah pria di Eropa Barat lebih rutin mengkonsumsi red wine. Minuman dari buah anggur merah ini reseveratol, sejenis anti oksidan yang ditemukan juga pada sejumlah tanaman yang ternyata sangat ampuh menghambat pertumbuhan sel sel kanker, termasuk sel kanker prostat. Satu atau dua gelas wine sudah cukup. Bila anda minum terlalu banyak, malah menetralisir manfaatnya.

MEMUTUS MATA RANTAI ALZHEIMER

Banyaknya kegiatan dan banyak pula momen moment yang menjengkelkan, yaitu betapa pikunnya aka pelupa anda, bahkan untuk hal hal kecil. Ternyata fakta dari itu semua adalah meski jumlahnya sangat kecil, ada 5 dari 4 juta penderita alzheimer berusia dibawah 60 tahun. Keadaan yang menyerang pria berusia antara 30-40 tahun ini disebut early-onset alzheimer. Gejalanya tidak beda dengan late onset alzheimer. Faktor resiko terbesar penyakit ini adalah riwayat keluarga.

Jika terdapat kasus alzheimer di keluarga anda, segeralah pergi ke neurolog untuk tes genetik. Apabila anda divonis ternyata memiliki satu dari tiga gen penyebab, konsumsilah ginkgo biloba atau rajin meminum red wine. Sebuah penelitian menyebutkan, orang yang minum red wine minimal sebulan sekali, lebih sedikit terkena alzheimer ketimbang yang tidak minum sama sekali.

MEMPERPANJANG UMUR DENGAN MENYELAMATKAN JANTUNG DAN HATI

Mengkonsumsi red wine secara teratur juga bermanfaat untuk jantung anda, karena akan menurunkan kaadar kolesterol LDL(kolesterol jahat), namun tetap menjaga agar kolesterol HDL(kolesterol yang bermanfaat untuk menyapu plak dalam darah) tetap tinggi. Hal ini disebabkan kandungan fenol dalam wine. Sedangkan para ahli meneliti bahwa mereka yang mengkonsumsi wine (meski cuma sesekali) memiliki resiko untuk mati muda kurang dari 33% ketimbang merekayang tidak pernah minum wine. Pada mereka yang rutin mengkonsumsi wine, maka resiko mati akibat penyakit kanker dan jantung turun dengan signifikan, namun para ahli tidak menyebutkan presentasenya. Para ahli juga menemukan fakta bahwa selain bermanfaat untuk kesehatan jantung, kandungan fenol dalam wine juga menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan sel kanker prostat. Sedangkan kandungan reseveratol mampu menghambat pertumbuhan sel kanker hati.

MENGHAJAR ORAL HERPES

Red wine sanggup mengahajar oral herpes sebelum penyakit itu muncul. Caranya cukup oleskan red wine pada radang. Terima kasih pada zat yang disebut reseveratol.

MENETRALISIR GIGITAN ULAR

Yang ajaib, red wine mampu menetralisir gigitan ular, tapi sekali lagi perannya hanya membantu bukan sebagai pengobatan utama. Antioksidan tannin dalam red wine konon mampu menetralisir racun akibat gigitan ular.

SALAH SATU CARA MENINGKATKAN PERFORMA KESEHATAN

Manfaat ini diperoleh dari antioksidan Polyphenol yang terdapat dalam red wine. Pola makan yang tinggi lemak dan racun dalam tubuh bisa dikurangi dengan mengkonsumsi sayuran dan buah buahan yang kaya akan polyphenol, salah satunya adalah red wine.

MENGHILANGKAN STRESS, MENAMBAH RELAKS, MEMANCING MUNCULNYA IDE IDE KREATIF.

Health Benefit

Doctors have linked a number of significant health benefits to drinking red wine:
Reduction in heart disease. Flavonoids in red wine are believed to decrease the amount of “bad” cholesterol in your bloodstream and increase “good” cholesterol.

Flavonoids and resveratrol also seem to prevent platelets from sticking together, which can prevent heart attack or stroke by decreasing the risk of clot formation.
Protection against cancer. Resveratrol has been shown to reduce tumor incidence and inhibit growth of cancer cells in the laboratory. Studies have begun to directly link red wine consumption to reduction of cancer risk in humans.

For example, research has shown that a glass of red wine a day can cut a man’s risk of prostate cancer in half, particularly when it comes to the most aggressive types of prostate cancer. More than that, however, could have the opposite effect and actually increase your risk for certain cancers, so don’t use this as an excuse to down half a bottle of your favorite pinot.

Protection against neurological disorders. Researchers have found that resveratrol can help block the formation of amyloid plaques which are thought to damage brain cells and contribute to Alzheimer’s disease. Another study found that resveratrol actually aided in the formation of new nerve cells, which could help prevent neurological disorders like Alzheimer’s and Parkinson’s disease.
Other health benefits. Doctors continue to find new ways in which the antioxidant effects of red wine benefit the body. For example, researchers have found that red wine cuts down on the inflammation and tissue damage caused by periodontal, or gum, disease. So drinking red wine actually can help your dental health, they say.

Don’t overdo it, but do enjoy a glass of red wine or two, as an effortless way to get health benefits.

Red Wine

red wine is good for a man’s health in a number of ways, according to many studies. But the alcohol in red wine has little to do with it. Red wine happens to contain powerful antioxidants, substances that protect your cells against damage caused by unstable molecules called free radicals.

The health benefits from wine are the same for men and women, but men can drink more given their generally larger body mass — one or two 4-ounce glasses of wine per day — while women should consume only one glass. You still need to practice moderation when you drink, as having more than this amount has been tied to heart disease, liver damage, and other health problems.

Red Wine: Rich in Antioxidants

In general, antioxidants keep free radicals from attacking the body’s cells and contributing to destructive processes inside the body. Think of the antioxidant process in terms of what happens when you slice into an apple. Once you cut an apple slice, it begins to brown from damage caused by free radicals, a process called oxidation. But if you dip the slice in lemon juice, which contains the antioxidant vitamin C, the apple flesh will stay white.

Flavonoids and resveratrol are the main types of antioxidants found in red wine:
Flavonoids are antioxidant compounds found in plants. In red wine, the main type of flavonoid is anthocyanin, a substance found in the skin of the grape that produces the deep purple-red color of the wine.
Resveratrol is a compound produced by plants to help them ward off fungal infections and other disease. It belongs to the class of antioxidants known as polyphenols.

Your choice of red wine can make a difference. Cabernet Sauvignon contains the most antioxidants, followed closely by Petite Sirah and Pinot Noir. Merlots and red zinfandels have some antioxidants, but fewer than the other wines.

Red Wine: Rich in Health Benefits